Singapura akan memperluas proyek percontohan blockchain

Otoritas Moneter Singapura (MAS) baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk memperluas eksperimen blockchainnya. Regulator mengungkapkan bahwa mereka akan segera menambahkan tiga kelas aset ke dalam upaya percontohan industri yang sedang berlangsung.
Perkembangan ini diumumkan pada tanggal 26 Juni sebagai perluasan dari program Project Guardian MAS yang sudah ada, yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan memperluas penerapan teknologi blockchain dalam pasar keuangan. Hal ini mencakup pengelolaan aset dan kekayaan, pendapatan tetap, dan valuta asing.
Project Guardian, yang dijadwalkan dirilis pada Mei 2022, akan menguji kelayakan dan efektivitas teknologi blockchain publik dalam membangun jaringan terbuka dan dapat dioperasikan yang memfasilitasi perdagangan aset digital di berbagai platform dan kumpulan likuiditas.
Untuk mengawasi proyek percontohan untuk tiga domain baru, MAS telah membentuk Project Guardian Industry Group. Grup ini terdiri dari sebelas lembaga keuangan anggota, termasuk nama-nama besar seperti HSBC, UBS, Schroders Investment Management, dan Singapore Exchange Organization.
Sebagai bagian dari program percontohan untuk pengelolaan aset dan kekayaan, barang-barang digital dan sarana investasi yang diberi token akan dieksplorasi. Misalnya, UBS Asset Management berencana menguji penerbitan asli dana perusahaan modal konversi (VCC) di jaringan aset digital. Inisiatif ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dana tersebut dan meningkatkan kapasitas perdagangannya di pasar sekunder.
Schroders akan menjajaki investasi token
Sementara itu, Schroders berkolaborasi dengan Calastone, jaringan dana global, untuk mengeksplorasi potensi sarana investasi yang diberi token untuk VCC. Tujuan dari sarana ini adalah untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada investor untuk menyesuaikan strategi investasi mereka dengan kebutuhan mereka.
Token tersebut akan digunakan dalam pasar pendapatan tetap dan valuta asing bersama dengan sekuritas beragun aset, obligasi yang diberi token, dan kewajiban bank. Kolaborasi penting dalam bidang ini termasuk Standard Chartered dan perusahaan fintech rantai pasokan LinkLogis, yang bersama-sama mengembangkan platform penawaran token awal.
Platform ini memfasilitasi penerbitan token keamanan beragunan aset yang terdaftar di Bursa Singapura. Selain itu, Bank DBS, SBI Digital Asset Holdings, dan UBS sedang melakukan program percontohan yang melibatkan pembelian kembali obligasi digital yang diterbitkan sebelumnya.
Inisiatif MAS telah menarik minat dan kerja sama internasional. Badan Jasa Keuangan Jepang, regulator keuangan negara tersebut, berpartisipasi dalam Project Guardian bersama rekan-rekan internasionalnya untuk pertama kalinya. Kemitraan ini membuka pintu bagi upaya bersama dalam mengeksplorasi perkembangan baru dalam aset digital dan menetapkan standar tokenisasi aset.
Ikuti kami di Google Berita
Responses