Keputusan hakim AS mengenai LBRY dapat menetapkan prioritas untuk kasus SEC vs. Ripple

Pada tanggal 11 Juli, Hakim Pengadilan Distrik New Hampshire Paul Barbadoro menolak memutuskan apakah penjualan LBC, token asli proyek LBRY, merupakan perdagangan sekuritas berdasarkan hukum Amerika Serikat.
Keputusan tersebut dapat berdampak pada kasus Ripple yang sedang berlangsung terhadap Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), yang berpotensi menjadi preseden bagi hakim ketua, Analisa Torres. Dalam kasus ini, yang diajukan pada bulan Desember 2020, regulator mengklaim bahwa Ripple melakukan penawaran ilegal dan XRP adalah sekuritas yang tidak terdaftar.
Dampak keputusan Hakim Barbadoro terhadap LBC dan LBRY
Keputusan Hakim Barbadoro tidak memberikan pendapat apapun mengenai apakah aturan pendaftaran berlaku untuk penjualan LBC di pasar sekunder. Pedagang di pasar sekunder membeli dan menjual surat berharga, sedangkan pasar perdana melibatkan perdagangan surat berharga secara langsung oleh proyek penerbit, dalam hal ini LBRY.
Pendekatan hakim pada sidang banding bulan Januari berubah dari keputusan sebelumnya. Kemudian, pengacara AS John Deaton berhasil berargumentasi atas nama ribuan pemegang XRP bahwa penjualan LBC di pasar sekunder tidak dianggap sebagai penawaran sekuritas. Namun hakim New Hampshire mengklarifikasi bahwa LBC hanya dianggap sebagai jaminan jika penjualan dilakukan secara langsung.
SEC juga mengakui bahwa penjualan LBC di pasar sekunder bukan merupakan sekuritas. Namun, SEC masih berupaya untuk mengklasifikasikan XRP sebagai sekuritas, yang dapat berdampak besar pada masa depan mata uang kripto.
Kasus Ripple sedang berlangsung
SEC merilis dokumen pada bulan Juni mengenai pidato yang disampaikan oleh William Hinman pada tahun 2018. Ripple sering menyebut pidato ini sebagai bukti bahwa regulator tidak secara konsisten menerapkan uji Howey, yang digunakan untuk menentukan apakah suatu aset digital merupakan suatu sekuritas.
Dengan “keberhasilannya”, Ripple mengajukan mosi untuk menolak kasus tersebut, mengklaim bahwa SEC gagal memberikan bukti yang cukup bahwa XRP adalah sebuah sekuritas dan bahwa Uji Howey, pada akhirnya, bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk mengklasifikasikan Is. Munculnya aset digital menggunakan teknologi baru seperti blockchain.
Meski begitu, gugatan Ripple-SEC masih berlangsung, namun keputusan dalam kasus LBRY dapat memandu bagaimana Torres akan mengambil keputusan dalam kasus Ripple. Hakim Torres diperkirakan akan mengeluarkan keputusannya dalam beberapa bulan mendatang. CEO Ripple Brad Garlinghouse optimis dengan masalah ini. Mereka mengatakan mereka akan menang melawan regulator, yang secara agresif menindak proyek-proyek cryptocurrency.
Ikuti kami di Google Berita
Responses