Investigasi penipuan kripto mengungkap perdagangan manusia di Kamboja

Menyelidiki penipuan kripto seputar stablecoin Tether, jurnalis Zeke Fox mengungkap jaringan perdagangan manusia yang besar di Kamboja.
Penipuan kripto dan peretasan pertukaran hampir menjadi kejadian biasa di sektor aset digital. Namun pengungkapan baru-baru ini dari reporter investigasi Bloomberg, Zeke Fox, menunjukkan bahwa kripto digunakan sebagai alat pancing untuk mendorong aktivitas kriminal yang lebih canggih dan lebih besar – dalam hal ini – perdagangan manusia.
Perjalanan Fox dimulai dengan pesan teks yang tampaknya tidak berbahaya dari seorang wanita bernama Vicki Ho. Mengaku sebagai wanita yang bercerai dan menjalankan jaringan salon kuku di New York, Vicky mengajak Fox berbincang sebelum akhirnya beralih ke investasi mata uang kripto.
Mencurigai adanya penipuan, Fox berusaha mengumpulkan lebih banyak informasi. Vicky memperkenalkannya pada aplikasi pertukaran kripto bernama ZBXS dan memerintahkannya untuk menyetor Tether untuk memulai perdagangan.
Investigasi awal Fox bertujuan untuk memahami validitas stablecoin USDT Tether. Namun, penyelidikan mereka berubah menjadi serius ketika mereka mengungkap jaringan perdagangan manusia yang beroperasi di Kamboja.
Ketika Fox menyelidiki lebih dalam, mereka menemukan bahwa penipuan tersebut, yang umumnya dikenal sebagai “Penjagal Babi”, bukan hanya penipuan finansial tetapi juga topeng untuk operasi yang lebih jahat. Hal ini didalangi oleh gangster Tiongkok yang berbasis di Kamboja dan Myanmar, yang memikat generasi muda Asia Tenggara dengan janji pekerjaan bergaji tinggi. Sesampainya di sana, dia ditawan dan dipaksa melakukan aktivitas kriminal, termasuk penipuan seperti Vicky.
Investigasi Fox mengungkapkan bahwa operasi ini berlokasi di kompleks besar seperti “Chinatown” di Sihanoukville, Kamboja. Kompleks tersebut dipenuhi dengan menara perkantoran tempat ribuan pekerja yang ditawan mengirim pesan spam dengan ancaman penyiksaan atau kematian. Beberapa pekerja melaporkan bahwa mereka disuntik secara paksa dengan sabu untuk meningkatkan produktivitas.
Kisah Zeke Fox bukan hanya kasus yang terisolasi. Laporan terbaru mengungkapkan bahwa lebih dari 200.000 orang di Kamboja dan Myanmar dipaksa bekerja dalam operasi penipuan yang dilakukan oleh perusahaan kriminal besar. Penipuan ini berkisar dari penipuan kripto hingga perjudian online, dan juga aktif di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Laos, Thailand, dan Filipina.
Ikuti kami di Google Berita
Responses