India menyelidiki platform taruhan untuk penghindaran pajak kripto

Pihak berwenang India mengintensifkan tindakan keras mereka terhadap aplikasi permainan dan taruhan yang menggunakan kripto dan perusahaan luar negeri untuk menghindari pajak.

Menurut laporan di The Economic Times, beberapa lembaga sedang menyelidiki jaringan perusahaan tiruan yang diduga menggunakan aset kripto untuk mentransfer pendapatan ke luar negeri.

Salah satu target utama penyelidikan adalah Parimatch, sebuah kelompok yang berbasis di Siprus yang dituduh menjalankan salah satu jaringan terbesar yang sedang diselidiki.

Kelompok ini dikatakan telah mengumpulkan sejumlah besar ₹700 crore ($84,1 juta) dari pengguna aplikasi game di India, dan mengubah dana ini menjadi mata uang kripto untuk menghindari deteksi.

Lebih lanjut, penyelidikan yang dipimpin oleh Direktorat Jenderal Intelijen Pajak Barang dan Jasa (DJP) telah mengungkap jaringan kompleks individu dan entitas yang terlibat dalam operasi ini. Sekitar 50 platform dan individu telah diselidiki di Delhi sebagai bagian dari penyelidikan yang sedang berlangsung ini.

Laporan tersebut muncul seminggu setelah Indian Economic Offenses Wing merusak skema Ponzi cryptocurrency senilai $120 juta yang mengeksploitasi lebih dari 200,000 investor. Skema penghindaran pajak baru-baru ini adalah yang terbaru dari serangkaian kejahatan terkait kripto di negara tersebut.

DJGI berhasil menangkap direktur agregator pembayaran tidak terdaftar yang merupakan penghubung penting dalam rantai peredaran uang. Agregator ini berperan penting dalam mengirimkan dana dari pengguna layanan Parimatch ke rekening perusahaan tiruan.

Selain itu, lebih dari 400 rekening bank yang terkait dengan skema ini dibekukan sebagai akibat dari penyelidikan. Namun, banyak dari dana yang terkumpul telah diubah menjadi mata uang kripto, sehingga sulit dilacak.

Cryptocurrency telah menambahkan lapisan kompleksitas pada aktivitas ini, sehingga menyulitkan pihak berwenang untuk melacaknya. Terlepas dari potensinya, teknologi blockchain sering menimbulkan kekhawatiran karena tingkat anonimitasnya, sehingga menimbulkan tantangan bagi penegakan hukum.

Untuk mengatasi situasi yang memburuk, Direktorat Penegakan (ED) secara aktif menyelidiki beberapa perusahaan game dan taruhan karena dicurigai menggunakan taktik serupa. Diskusi telah muncul di Kementerian Dalam Negeri mengenai kemungkinan tindakan untuk melarang platform ini.

Game online di India masih berada di bawah yurisdiksi negara bagian, namun menerapkan langkah-langkah seperti pemblokiran geografis terhadap aplikasi atau situs web menimbulkan tantangan bagi pemerintah negara bagian. Selain itu, inkonsistensi peraturan terjadi di seluruh negara bagian.

Ikuti kami di Google Berita

Related Articles

Responses

Your email address will not be published. Required fields are marked *